MALAKAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MASA DEWASA AWAL
BAB IPENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Manusia adalah orang yang diciptakan oleh Tuhan yang diberikan akal
budi untuk berfikir. Melalui akal budi manusia dapat hidup ditempat yang sesuai
dengan dirinya. Dewasa awal merupakan pertama kalinya individu menghadapi
tujuan dan tugas-tugas baru yang melibatkan orang lain secara langsung.dewasa
awal juga bisa dikatakan dengan masa peralihan dari remaja menuju dewasa.
Interaksi yang dilakukan pada masa dewasa awal sudah tidak lagi seperti remaja,
dalam mengambil sebuah tindakan yang aka terjadi di masa yang akan datang karena
tindakan dan resiko yang dilakukan. Pada dewasa awal kondisi sosial yang ada
lebih terinternalisasi pada diri individu dibandingkan dengan tahapan-tahapan
sebelumnya, seperti dalam hal hubungan intim. Keintiman yang merupakan tujuan
tahapan psikososial bisa jadi hanya berupa kedekatan antar orang, tanpa
memandang gender atau hubungan pribadi. Orang yang tengah berada dalam proses
menuju kedewasaan diharapkan untuk membuat komitmen terhadap orang lain melalui
interaksi yang intim.
Dewasa awal adalah perubahan sikap manusia untuk menentukan pilihan
yang diambil untuk dirinya sendiri, pandangan akan masa depan benar-benar
dipikirkan. Persiapan akan masa depan ditentukan baik bagi yang sudah menikah
maupun belum menikah. Masa dewasa awal sudah tidak lagi mengutamakan kebiasaan
seperti yang dilakukan pada masa remaja, seperti terlalu asik bermain sehingga
lupa akan kewajiban-kewajibanya. Jadi, dalam makalah ini akan membahas
perkembangan yang dialami oleh manusia pada masa dewasa awal dengan semakin
banyaknya pengaruh yang akan dialami oleh dewasa awal terutama dalam pola
berpikir dan menyikapi interaksi dalam masyarakat.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1)
Bagaiman
perkembangan individu pada masa dewasa awal?
2)
Apa
tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa awal?
3)
Apa
yang menghambat perkembangan masa dewasa awal ?
1.3 TUJUAN
1)
Mengetahui
perkembangan masa dewasa awal.
2)
Mengetahui tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa
awal
3)
Mengetahui
hal yang menghambat perkembangan masa dewasa awal
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PERKEMBANGAN
INDIVIDU MASA DEWASA AWAL
1. Definisi
dewasa awal
Istilah adult atau dewasa awal berasal
dari bentuk lampau kata adultus yang berarti telah tumbuh menjadi
kekuatan atau ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa. Hurlock mengatakan
bahwa masa dewasa awal dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40 tahun, saat
perubahan-perubahan fisik dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan
reproduktif.
Santrock mengatakan masa dewasa awal adalah
masa untuk bekerja dan menjalin hubungan dengan lawan jenis, terkadang
menyisakan sedikit waktu untuk hal lainnya. Kenniston mengemukakan masa muda (youth)
adalah periode kesementaraan ekonomi dan pribadi, dan perjuangan antara
ketertarikan pada kemandirian dan menjadi terlibat secara sosial. Periode masa
muda rata-rata terjadi 2 sampai 8 tahun, tetapi dapat juga lebih lama. Dua
kriteria yang diajukan untuk menunjukkan akhir masa muda dan permulaan dari
masa dewasa awal adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat
keputusan. Mungkin yang paling luas diakui sebagai tanda memasuki masa dewasa
adalah ketika seseorang mendapatkan pekerjaan penuh waktu yang kurang lebih
tetap (Santrock, 2002). Sementara itu,
Dariyo (2003) mengatakan bahwa secara umum mereka yang tergolong dewasa muda (young
adulthood) ialah mereka yang berusia 20-40 tahun.
Dewasa
awal adalah masa peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang ditandai dengan
pencarian identitas diri, pada masa dewasa awal, identitas diri ini didapat
sedikit-demi sedikit sesuai dengan umur kronologis dan mental ege-nya.
Berbagai
masalah juga muncul dengan bertambahnya umur pada masa dewasa awal. Dewasa awal
adalah masa peralihan dari ketergantungan kemasa mandiri, baik dari segi
ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri, dan pandangan tentang masa depan
sudah lebih realistis.
Erickson
(dalam Monks, Knoers & Haditono, 2001) mengatakan bahwa seseorang yang
digolongkan dalam usia dewasa awal berada dalam tahap hubungan hangat, dekat
dan komunikatif dengan atau tidak melibatkan kontak seksual. Bila gagal dalam
bentuk keintiman maka ia akan mengalami apa yang disebut isolasi (merasa
tersisihkan dari orang lain, kesepian, menyalahkan diri karena berbeda dengan
orang lain).
Dalam tahap masa dewasa awal seorang individu untuk pertama kalinya
menghadapi tujuan dan tugas-tugas baru yan melibatkan orang lain secara
langsung. Dalam hal ini, individu diharapkan bukan hanya untuk mengembangakan
dan mencapai tujuan karirnya, namun juga memulai proses perkembangan baru
berupa pembentukan hubungan dengan orang lain baik sejenis maupun lain jenis.
Dalam perkembangan psikososial masa ini sudah tidak focus lagi
terhadap individu namun lebih ke hubungan individu dengan perasaanya terhadap
orang lain. Disini terjadi kedekatan antar orang tanpa pandang gander atau
hubungan pribadi.
Dalam pandangan Erikson, kedekatan pada masa ini menggambarkan
adaya komitmen individu terhadap orng lain, yang membuahkan hubungan yang
hangat dan bermakna. Pada perkembangan ini sangat erat hubungan dengan
perkembangan masa remaja sebelumnya, karena kebingungan peran dari tahab
sebelumnya bisa membuahkan rasa identitas yang lemah, yang pada giliranya bisa
menghasilkan hubungan yang tidak sukses dan penub rekayasa. Pada masa ini
kebutuhan untuk menjalin hubungan intim melampaui kebutuhan-kebutuhanlainya.
Menurut Erikson, agar individu berhasil melalui proses ini individu
harus memberikan dirinya sepenuhnya pada orang lain yang pantas ia percayai.
Untuk mewujukan hal ini individu harus mampu menyalurkan perasanya, system
keyakinanya, nilai-nilai, dan maksud tujuanya pada orang lain tersebut. Untuk
memasuki hubungan semacam itu, dalam kadar tertentu individu harus memiliki
landasan awal berupa otonomi dan rasa percaya, serta rasa identitas yang jelas.
Saat seseorang tidak mampu mengkomunikasikan atau berbagi perasaan
dengan orang lain, maka ia akan cenderung erasa ditinggalkan dan bisa berkibat
pada penghrgaan diri yangrendah. Perkembangan dalam tahapan masa awal dewasa
ini ditandai dengan adanya upaya yang kuat untuk mengembangkan hubungan intim
yang nyata dan berarti, baik secara fisik maupun secara sikologis. Ketiadaan
hubungan semacam ini bisa membuahkan rasaputus asa, kesunyian, dan semacam rasa
terkucil yang kadang-kadang berlangsung secara hidup individu.
Masa awal kedewasaan juga merupakan masa terjadinya perubahan lain
yang menarik untuk diamati. Ketika individu menjadi semakin kompeten ,ia
semakin merasa otonom dan aman, dan dengan demikian semakin berkurang sifat
ketrgantunganya pada pihak-pihak lain. Pada awal masa kedewasaan ini,
kondisi-kondisi sosil yang ada lebih terinternalisasi pada diri individu
dibandingkan pada tahapan-tahapan sebelumnya. Selain itu, kondisi sosial
tersebut tidak lagi dihasilkan oleh keadaan kongkrit di linkungan sekitar dengn
demikian teori Erikson mengambarkan kondisi-kondisi sosial yang akibatnya jauh
melampaui masa pubertas (awal masa dewasa, masa dewasa, dan masa matang) ini
dalam konteks kebutuhan individu dan bukan sebagai faktor-faaktor sosial
eksternal semata.
2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERKEMBANGAN DEWASA AWAL
Beberapa
ahli berpendapat bahwa perkembangan orang dewasa itu semata-mata ditentukan
oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Ada
beberapa aliran yang memiliki pendapat masing-masing mengenai perkembangan
individu, diantaranya adalah aliran nativisme dan empirisme. Apabila dilihat
dari sudut pandang nativisme, perkembangan orang dewasa itu semata-mata
bergantung pada pembawaan (heriditas). Tokoh utama aliran ini ialah
Schopenhauer, seorang filosof dari jerman. Sedangkan menurut pandangan aliran
empiris, berbeda dengan aliran yang tadi. Menurut mereka perkembangan orang
dewasa itu semata-mata bergantung pada factor lingkungan. Tokoh utama dari
aliran ini adalah John Locke. Doktrin “Tabula Rasa” di istilahkan bahwa dalam
perkembangan manusia merupakan suatu hal yang ditekankan pada arti penting
pengalaman, lingkungan dan pendidikan.
Selain
di atas, ada juga aliran konvergensi yang merupakan gabungan aliran empirisme
dengan aliran nativisme. Aliran ini menggabungkan arti penting heriditas dengan
lingkungan sebagai factor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan orang dewasa.
Tokoh aliran ini adalah W. Stern. Aliran ini berpendapat bahwa didalam
perkembangan orang dewasa itu baik dasar atau pembawaan maupun lingkungan
memainkan peranan penting.
Faktor-faktor
dalam kehidupan orang dewasa yang akan mempermudah perkembangan orang dewasa
diantaranya adalah:
A. Kekuatan Fisik
Bagi
banyak individu, puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia pertengahan 20 tahun.
Kekuatan Fisik seseorang perlu dijaga dengan baik, hal tersebut dapat
dituangkan dalam 7 kebiasaan hidup yang sehat antara lain:
1.
Sarapan
pagi
2.
. Makan
secara teratur
3.
Makan
secukupnya untuk memelihara berat badan yang normal
4.
Tidak merokok
5.
Tidak minum minuman keras
6.
Olahraga
secukupnya
7.
Tidur secara teratur 7 hingga 8 jam setiap
malam
B.
Kemampuan Motorik
Kekuatan
motorik orang dewasa mencapai puncak kekuatannya antara usia 20-an dan 30-an
tahun. Kecepatan respon maksimal terdapat antara usia 20 dan 25 tahun kemudian
sesudah itu kemqampuan ini sedikit demi sedikit akan menurun. Disamping itu
orang dewasa yang memiliki kemampuan motorik yang baik cenderung akan dapat
menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang menuntut kemampuan fisik. Hal ini
memudahkan seseorang untuk bergaul dan berkomunikasi baik dilingkungan
masyarakat maupun di lingkungan pekerjaan.
C.
Kemampuan Mental
Kemampuan
mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi-situasi baru adalah
mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogi dan
berpikir kreatif. Kemampuan mental mencapai puncaknya pada usia 20 tahun dan
akan menurun sedikit demi sedikit. Penelitian-penelitian terhadap kemampuan
mental dengan menggunakan tes intelegensi, sangat jelas menggambarkan adanya
kemampuan mental yang baik dalam masa dewasa awal (Arthur T. Jersid: 1978).
D.
Motivasi untuk Berkembang
Apabila
remaja telah mencapai usia dewasa secara hokum, mereka berkeinginan kuat untuk
dianggap sebagai orang-orang dewasa yang mandiri oleh kelompok social mereka.
Hal ini menjadi motivasi bagi orang-orang dewasa untuk mengembangkan dirinya.
Pada masa dewasa, individu
terdorong untuk mulai bekerja, memilih pasangan hidup belajar hidup dengan
tunangan mulaio membina keluarga, mengasuh anak, mengelola rumah tangga,
mengambil tanggung jawab sebagai warga Negara dan mencari kelompok social yang
menyenangkan.
E. Model
Peran
Orang
dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mempunyai model peran
untuk diteladani karena berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mereka
memperoleh motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang dianut oleh masyarakat orang dewasa dan sebaliknya orang dewasa yang
berinteraksi dengan remaja mengikuti garis-garis perilaku remaja akan tetap
berperilaku seperti remaja dan bukan pola perilaku orang dewasa.
3.Ciri Perkembangan Dewasa Awal
Dewasa awal adalah masa kematangan fisik dan
psikologis. Menurut Anderson (dalam Mappiare : 17) terdapat 7 ciri kematangan
psikologi, ringkasnya sebagai berikut:
1.
Berorientasi
pada tugas, bukan pada diri atau ego; minat orang matang berorientasi pada
tugas-tugas yang dikerjakannya,dan tidak condong pada perasaan-perasaan diri
sendri atau untuk kepentingan pribadi.
2.
Tujuan-tujuan
yang jelas dan kebiasaan-kebiasaan kerja yang efesien;
seseorang yang matang melihat tujuan-tujuan yang ingin dicapainya secara jelas
dan tujuan-tujuan itu dapat didefenisikannya secara cermat dan tahu mana pantas
dan tidak serta bekerja secara terbimbing menuju arahnya.
3.
Mengendalikan
perasaan pribadi; seseorang yang matang dapat menyetir
perasaan-perasaan sendiri dan tidak dikuasai oleh perasaan-perasaannya dalam
mengerjakan sesuatu atau berhadapan dengan orang lain. Dia tidak mementingkan
dirinya sendiri, tetapi mempertimbangkan pula perasaan-perasaan orang lain.
4.
Keobjektifan; orang
matang memiliki sikap objektif yaitu berusaha mencapai keputusan dalam keadaan
yang bersesuaian dengan kenyataan.
5.
Menerima
kritik dan saran; orang matang memiliki kemauan yang realistis,
paham bahwa dirinya tidak selalu benar, sehingga terbuka terhadap kritik-kritik
dan saran-saran orang lain demi peningkatan dirinya.
6.
Pertanggungjawaban
terhadap usaha-usaha pribadi; orang yang matang mau memberi kesempatan pada
orang lain membantu usahan-usahanya untuk mencapai tujuan. Secara realistis
diakuinya bahwa beberapa hal tentang usahanya tidak selalu dapat dinilainya
secara sungguh-sunguh, sehingga untuk itu dia bantuan orang lain, tetapi tetap
dia brtanggungjawab secara pribadi terhadap usaha-usahanya.
7.
Penyesuaian
yang realistis terhadap situasi-situasi baru; orang
matang memiliki cirri fleksibel dan dapat menempatkan diri dengan kenyataan-kenyataan
yang dihadapinya dengan situasi-situasi baru.
Dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian
terhadap pola-pola kehidupan yang baru, dan harapan-harapan sosial yang baru.
Masa dewasa awal adalah kelanjutan dari masa remaja. Sebagai kelanjutan masa
remaja, sehingga ciri-ciri masa remaja tidak jauh berbeda dengan perkembangan
remaja. Ciri-ciri perkembangan dewasa awal adalah:
1.
Usia
reproduktif (Reproductive Age). Masa
dewasa adalah masa usia reproduktif. Masa ini ditandai dengan membentuk rumah tangga.Tetapi
masa ini bisa ditunda dengan beberapa alasan. Ada beberapa orang dewasa belum
membentuk keluarga sampai mereka menyelesaikan dan memulai karir mereka dalam
suatu lapangan tertentu.
2.
Usia
memantapkan letak kedudukan (Setting down age). Dengan pemantapan
kedudukan (settle down), seseorang berkembangan pola hidupnya secara
individual, yang mana dapat menjadi ciri khas seseorang sampai akhir hayat.
Situasi yang lain membutuhkan perubahan-perubahan dalam pola hidup tersebut,
dalam masa setengah baya atau masa tua, yang dapat menimbulkan kesukaran dan
gangguan-gangguan emosi bagi orang-orang yang bersangkutan. Ini adalah masa
dimana seseorang mengatur hidup dan bertanggungjawab dengan kehidupannya. Pria
mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan ditangani sebagai karirnya,
sedangkan wanita muda diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai ibu dan
pengurus rumah tangga.
3.
Usia
Banyak Masalah (Problem age). Masa ini adalah masa yang penuh dengan masalah.
Jika seseorang tidak siap memasuki tahap ini, dia akan kesulitan dalam
menyelesaikan tahap perkembangannya. Persoalan yang dihadapi seperti persoalan
pekerjaan/jabatan, persoalan teman hidup maupun persoalan keuangan, semuanya
memerlukan penyesuaian di dalamnya.
4.
Usia
tegang dalam hal emosi (emostional tension). Banyak
orang dewasa muda mengalami kegagalan emosi yang berhubungan dengan
persoalan-persoalan yang dialaminya seperti persoalan jabatan, perkawinan,
keuangan dan sebagainya. Ketegangan emosional seringkali dinampakkan dalam
ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran
yang timbul ini pada umumnya bergantung pada ketercapainya penyesuaian terhadap
persoalan-persoalan yang dihadapi pada suatu saat tertentu, atau sejauh mana
sukses atau kegagalan yang dialami dalam pergumulan persoalan.
5.
Masa
keterasingan sosial. Dengan berakhirnya pendidikan formal dan
terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan orang dewasa, yaitu karir,
perkawinan dan rumah tangga, hubungan dengan teman-teman kelompok sebaya
semakin menjadi renggang, dan berbarengan dengan itu keterlibatan dalam
kegiatan kelompok diluar rumah akan terus berkurang. Sebai akibatnya, untuk
pertama kali sejak bayi semua orang muda, bahkan yang populerpun, akan
mengalami keterpencilan sosial atau apa yang disebut krisis ketersingan
(Erikson:34).
6.
Masa
komitmen. Mengenai komitmen, Bardwick (dalam Hurlock:250)
mengatakan: “Nampak tidak mungkin orang mengadakan komitmen untuk
selama-lamanya. Hal ini akan menjadi suatu tanggungajwab yang trrlalu berat
untuk dipikul. Namun banyak komitmen yang mempunyai sifat demikian: Jika anda
menjadi orangtua menjadi orang tua untuk selamanya; jika anda menjadi dokter
gigi, dapat dipastikan bahwa pekerjaan anda akan terkait dengan mulut orang
untuk selamanya; jika anda mencapai gelar doctor, karena ada prestasi baik
disekolah sewaktu anda masih muda, besar kemungkinan anda sampai akhir hidup
anda akan berkarier sebagai guru besar”.
7.
Masa
Ketergantungan. Masa dewasa awal ini adalah masa dimana
ketergantungan pada masa dewasa biasanya berlanjut. Ketergantungan ini mungkin
pada orangtua, lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa sebagian atau
sepenuh atau pada pemerintah karena mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai
pendidikan mereka.
8.
Masa
perubahan nilai. Beberapa alasan terjadinya perubahan nilai pada
orang dewasa adalah karena ingin diterima pada kelompok orang dewasa,
kelompok-kelompok sosial dan ekonomi orang dewasa.
9.
Masa
Kreatif. Bentuk kreativitas yang akan terlihat sesudah
orang dewasa akan tergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan
untuk mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan
sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan kreativitasnya ini melalui hobi, ada
yang menyalurkannya melalui pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreativitas.
2.2
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN PADA MASA DEWASA AWAL
Tugas perkembangan merupakan suatu tugas yang muncul pada periode
tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat
berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan
tugas berikutnya; sementara apabila gagal, maka akan menyebbakan
ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan
masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalammenuntaskan tugas-tugas berikutnya
Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku, atau
keterampilan yang seyogyanya dimiliki oleh individu, sesuai dengan usia atau
fase perkembangannya. Hurlock (1981) menyebut tugas-tugas perkembangan ini
sebgai social expectations. Dalam arti, setiap kelompok budaya mengharapkan
anggotanya menguasai keterampilan tertentu yang penting dan memperoleh pola
perilaku yang disetujui bgi berbagai usia sepanjang rebtang kehidupan.
Munculnya tugas-tugas perkembangan, bersumber pada faktor-faktor
berikut.
1.
Kematangan
fisik, misalnya (a) belajar berjalan karena kematangan otot-otot kaki; (b)
belajar bertingkah laku, bergaul dengan jenis kelamin yang berbeda pada masa
remaja karena kematangan organ-organ seksual.
2.
Tuntutan
masyarakat secara kultural, misalnya (a) belajar membaca; (b) belajar menulis;
(c) belajar menghitung; (d) belajar berorganisasi.
3.
Tuntutan
dari dorongan dan cita-cita individu sendiri, misalnya (a) memilih pekerjaan;
(b) memilih teman hidup.
4.
Tuntutan
norma agama, mialnya (a) taat beribadah kepada Allah; (b) berbuat baik kepada
sesama manusia.
Kehidupan psikososial
dewasa awal semakin kompleks dibandingkan dengan
masa remaja, Karena sebagian besar dari mereka telah memasuki jenjang karier dalam pekerjaannya. Selain itu, mereka juga akan memasuki
kehidupan pernikahan, membentuk keluarga baru, dan lain sebagainya.
Golongan dewasa awal mulai membentuk kehidupan keluarga dengan pasangan
hidupnya, yang telah dibina sejak masa remaja.
Havighurst (Turner dan Helms, 1995} mengemukakan tugas-tugas
perkembangan dewasa, di antaranya :
a. Mencari dan menemukan calon
pasangan hidup
Setelah masa remaja, golongan dewasa awal
semakin memiliki kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan
tugas reproduksi,yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan jenisnya,
asalkan adanya perkawinan yang syah.
b. Membina kehidupan rumah
tangga
Papalia,
Olds, dan Feldman (1998; 2001} menyatakan bahwa golongan dewasa awal berkisar
antara 21-40 tahun. Golongan dewasa awal yang berusia di atas 25 tahun, umumnya
telah menyelesaikan pendidikannya setingkat dengan SLTA dan atau universitas.
Selain itu, sebagian besar dari mereka umumnya telah memasuki dunia kerja.
Mereka
mulai mempersiapkan diri untuk menjadi mandiri tanpa bergantung pada orang tua
lagi. Sikap mandiri itulah yang merupakan langkah positif bagi mereka karena
sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga
yang baru. Selain itu, mereka juga harus dapat menyesuaikan diri dan bekerja
sama dengan pasangan hidup masing-masing dan menjalin hubungan baik dengan
kedua orang tua ataupun saudara-saudara mereka.
c. Meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga
Setelah
menyelesaikan pendidikan formal, pada umumnya dewasa awal memasuki dunia kerja
untuk menerapkan ilmu dan keahlian mereka. Mereka berupaya menekuni karier
sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan masa depan
keuangan yang baik. Jika mereka merasa cocok dengan kriteria tersebut, mereka
akan merasa puas dengan pekerjaan dan tempat kerja. Sebalik-nya, bila tidak
atau belurn cocok antara minat/ bakat dengan jenis pekerjaan, mereka akan
berhenti dan mencari jenis pekerjaan yang sesuai dengan selera.
Masa
dewasa awal adalah masa untuk mencapai puncak prestasi. Dengan semangat yang
membara dan penuh idealisme, mereka bekerja keras dan bersaing dengan teman
sebaya (atau kelompok yang lebih tua) untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan
mencapai prestasi kerja yang terbaik, mereka akan mampu memberi kehidupan yang
makmur-sejahtera bagi keluarganya.
d. Menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Warga
negara yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan
perundang-undangan yang berlaku. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan
cara-cara, seperti :
a)
Mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta kelahiran, surat
paspor/visa bagi yang akan pergi ke luar negeri)
b)
Membayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air. pajak kendaraan
bermotor, pajak penghasilan)
c)
Menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat dengan mengendalikan diri agar tidak
tercela di mata masyarakat
d)
Mampu menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat
dalam kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memperbaiki
jalan, dan sebagainya).
Dan secara umum, tugas perkembangan masa dewasa
awal meliputi:
1. Pekerjaan
Seorang individu diharapkan sudah mendapatkan
suatu pekerjaan yang layak ketika ia berada pada masa dewasa dini sehingga ia
bisa dianggap mampu dan mempunyai peran atau posisi dalam masyarakat.
2. Pengakuan Sosial
Masa ini adalah masa dimana seseorang ingin
mendapatkan legalitas dan pengakuan dari masyarakat/kelompok sekitarnya. Ia
menerima tanggungjawab sebagai warga Negara dan akan bergabung dengan komunitas
social yang cocok dengannya.
3. Keluarga
Pada masa ini seseorang mulai mencari dan
memilih pasangan hidup yang cocok, lalu menikah, mempunyai anak, kemudian
membina rumah tangga. Ia mempunyai peran baru yaitu sebagai orang tua.
R.J Havighurst (1953), telah mengemukakan rumusan tugas-tugas
perkembangan dalam masa dewasa awal sebagai berikut :
- Memilih teman bergaul (sebagai
calon suami atau istri)
- Belajar hidup bersama dengan
suami atau istri
- Memulai hidup dalam keluarga
atau hidup berkeluarga
- Belajar mengasuh anak-anak
- Mengelola rumah tangga
- Mulai bekerja dalam suatu
jabatan
- Mulai bertanggung jawab sebagai
warga negara secara layak
- Memperoleh kelompok sosial yang
seirama dengan nilai-nilai pahamnya.
Penunjang Penguasaan Tugas-Tugas Perkembangan Dewasa Awal :
1. Efisiensi fisik. Efisiensi fisik (kekuatan, ketahanan & fisik)
menunjang pelaksanaan tugas-tugas perkembangan dewasa awal. Puncak efisiensi
fisik dicapai pada awal masa dewasa awal ( sekitar usia 20-27th).
2. Kemampuan motorik. Mencapai puncak sekitar usia 20-30 th.
3. Kemampuan mental. Hasil penelitian menyebutkan kemampuan mental individu
mencapai puncak pada usia 20-an th. Penelitian Bayley menunjukkan bahwa
kemampuan mental individu bertambah mencapai puncak sekitar usia 26 th dan
stabil hingga usia 36 th, dan setelah itu akan menurun secara gradual.
2.3 HAL-HALYANG MENGHAMBAT PERKEMBANGAN MASA
DEWASA AWAL
Masalah
Perkembangan pada Dewasa Awal
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN :
Banyaknya
pendapat yang mengutarakan hal-hal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan,diantaranya :
1. Schopenhauer
(salah satu tokoh yang beraliran
nativisme) berpendapat bahwa perkembangan individu itu semata-mata ditentukan
oleh unsur pembawaan (heridity).
2. John locke
(salah satu tokoh yang beraliran empirisme) perkembangan individu itu
sepenuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan atau pendidikan, sedangkan faktor
dasar atau pembawaan sama sekali tidak berpengaruh.
3. William
stren (salah satu tokoh dalam aliran
konvergensi) berpendapat bahwa perkembangan individu itu ditentukan oleh dua
faktor yaitu faktor dasar/pembawaan dan faktorlingkungan/pendidikan
Dengan
bertambahnya usia, semakin bertambahpula masalah-masalah yang menghampiri.
Dewasa awal adalah masa transisi, dari remaja yang huru-hara, kemasa yang
menuntut tanggung jawab. Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak orang dewasa awal
mengalami masalah-masalah dalam perkembangannya. Masalah-masalah itu antara lain:
1.
Penentuan
identitas diri ideal vs kekaburan identitas. Dewasa awal merupakan kelanjutan
dari masa remaja. Penemuan identitas diri adalah hal yang harus pada masa ini.
Jika masa ini bermasalah, kemungkinan individu akan mengalami kekaburan
identitas.
2.
Kemandirian
vs tidak mandiri
3.
Sukses
meniti jenjang pendidikan dan karir vs gagal menempuh jenjang pendidikan dan
karir.
4.
Menikah
vs tidak menikah (lambat menikah)
5.
Hubungan
sosial yang sehat vs menarik diri
Dalam menjalani masa dewasa awal, ada beberapa
masalah yang menjadi penghambat perkembangan. Khusus dalam masa dewasa awal,
diantara penghambat yang sangat penting sehingga menyukarkan penguasaan
tugas-tugas perkembangan, diantranya[10]:
·
Latihan
yang tidak berkesinambungan (discontinuities); sebagai salah satu
penghambat penguasaan tugas-tugas perkembangan dewasa awal, berhubungan erat
dengan pengalaman-pengalaman belajar dan latihan masa lalu.
·
Perlindungan
yang berlebihan (over protectiveness); Bersangkutan dengan pola asuh
orangtua yng pernah dialami dalam masa kanak-kanak.
·
Perpanjangan
pengaruh-pengaruh peer-group (prolongation of peer-group influences);
Satu diantara penghambat bagi orang dewasa awal dalam menguasai tugas-tugas
perkembangan. Disini akan terlihat pengaruh kelompok-kelompok khusus bagi perkembangan
dewasa awal.
·
Inspirasi-inspirasi
yang tidak realistis (unrealistic aspiration); Kesukaran-kesukaran
dewasa awal, dapat ditimbulkan oleh konsep-konsep yang tidak realistis dalam
benak pada dewasa awal (yang baru meninggalkan masa remaja) tentang apa yang
diharapkan dengan apa yang dapat dicapai.
BAB III
PENUTUPAN
3.1
KESIMPULAN
Dewasa awal
dimulai pada umur 18 tahun sampai umur 40 tahun, saat perubahan-perubahan fisik
dan psikologis yang menyertai berkurangnya kemampuan reproduktif. Masa dewasa
awal adalah masa untuk bekerja dan menjalin hubungan dengan lawan jenis,
terkadang menyisakan sedikit waktu untuk hal lainnya.
Berbagai
faktor yang mempengaruhi perkembangan pada masa dewasa awal yaitu faktor
lingkungan dan faktor keturunan. Namun beberapa ahli berpendapat lain tentang
faktor yang mempengaruhi diantaranya yaitu kekutan fisik, kemampuan motorik,
kemampuan mental, motivasi untuk berkembang, dan model peran.
Perkembangan
masa dewasa awal ini memiliki tugas yang harus dilakukanya. Pada masa ini pun
individu melakukan tugas-tugas karena berbagai faktor yang sangat mempengaruhi.
Tugas pokok atau tugas rincinya yaitu mencari dan menemukan calon hidup (hal
kekeluargaan), membina kehidupan rumah tangga(hal kekeluargaan), meniti karir
(hal pekerjaan), dan menjadi warganegara yang baik (hal pengakuan sosial).
Dalam
perkembangannya individu mengalami berbagai masalah atau hambatan dalam
menjalankan tugas, diantaranya yaitu berasal dari diri sendiri, kebiasaan,
teman, agama, daerah, dan lain-lain.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar