MAKALAH METODE PEMBELAJARAN JIGSAW
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan
adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi
pembawaan baik jasmani maupun rohani, sesuai dengan nilai-nilai yang ada di
dalam masyarakat dan kebudayaan dan ini merupakan salah satu
sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional. Pendidikan dijadikan
andalan utama untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dimana Iman
dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan sumber motivasi dalam segala
bidang.
Pendidikan
memiliki tujuan yang ingin dicapai, yaitu membentuk dan menghasilkan individu
yang mampu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya, sehingga potensinya
tersebut dapat bermanfaat untuk kepentingan hidupnya dan negara.
Untuk meningkatkan pendidikan yang ada maka dapat
dilakukan dengan beberapa metode pembelajaran.
Salah satu cara untuk meningkatkan kemapuan belajar siswa
yaitu dengan memberikan kegiatan kepada siswa itu sendiri. Belajar akan lebih
bermakna jika siswa mengalami apa yang dipelajarinya bukan hanya mengetahuinya
saja. Saat siswa hanya mengetahui saja maka terkadang siswa hanya akan ingat
dalam jangka pendek saja, namun jika siswa tersebut mengalaminya sendiri maka
biasanya siswa tersebut akan ingat tentang materi yang dipelajari itu.
Salah satu tipe pembelajaran yang
dapat dipakai untuk proses belajar mengajar fisika adalah metode jigsaw. Untuk
lebih mengetahui apa tu metode jigsaw, bagaimana karakteristik metode jigsaw,
langkah-langkahnya dan pengaruh positif pada penerapan model jigsaw. Oleh
karena itu dengan adanya tipe pembelajaraan ini diharapkan nantinya akan
mempermudah proses belajar mengajar dalam pelajaran fisika.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu model pembelajaran kooperatif jigsaw?
2.
Apa tujuan penerapan model ini?
3.
Bagaimana karakteristik dengan model ini?
4.
Bagaimana langkah-langkahnya?
5.
Apa saja pengaruh positif terhadap penerapan model ini?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Model Jigsaw
Model pembelajaran kooperatif
model jigsaw adalah sebuah model pembelajaran kooperatif dengan menitikberatkan
proses pembelajaran kepada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Model
pembelajaran kooperatif model jigsaw ini selalu dilakukan dengan cara
berkelompok antara 4-6 siswa, dimana setiap anggota kelompok dihadapkan pada
permasalahan yang berbeda. Tapi permasalahan setiap kelompok sama, dimana setiap
kelompok yang berbeda ini ada anggota yang membahas permasalahan yang sama
dengan kelompok lain sehingga nantinya anggota tersebut berkumpul menjadi satu
yang disebut tim ahli lalu berdiskusi, setelah itu para anggota kembali ke
kelompok awal dan mendiskusikannya dengan teman-teman yang lain. Oleh karena
itu dengan menggunakan model ini maka peran siswa lebih aktif karena adanya
kelompok-kelompok belajar dengan teman sebaya
B.
Tujuan Penerapan Model Jigsaw
Penerapan model jigsaw ini
tentunya memiliki tujuan tersendiri yaitu siswa-siswi bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas koorperatifnya dalam :
a.
Belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya.
b.
Merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota
kelompoknya semula.
Pada kasus ini,
menyebabkan seluruh siswa bertanggung jawab untuk menunjukkan penguasaannya
terhadap seluruh materi yang ditugaskan oleh guru. Dengan demikian, setiap
siswa dalam kelompok harus menguasai topik secara keseluruhan.
C.
Karakteristik Model Jigsaw
1.
Terdapat kelompok ahli dan kelompok asal
2.
Menggunakan strategi tentor sebaya.
3.
Setiap siswa mengajarkan sesuatu yang telah menjadi babnya.
4.
Semua siswa berperan aktif
D.
Langkah-Langkah Penerapan Model Jigsaw
1. Siswa dikelompokkan ke dalam tim ± 4 anggota tim, atau dapat juga sejumlah
yang dibutuhkan.
2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang
berbeda.
3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang
ditugaskan.
4. Anggota
tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian atau subbab yang sama bertemu
dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab mereka.
5. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap
anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka
tentang subbab yang mereka kuasai dan tiam anggota lainnya mendengarkan dengan
sungguh-sungguh.
6. Tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
7. Guru memberi evaluasi.
8.Penutup.
E.
Pengaruh Positif pada Penarapan Model Jigsaw
Jigsaw merupakan model atau tipe koorperatif yang
fleksibel, hal ini dinyatakan oleh Lei (1994). Telah banyak riset pula yang
menunjukan bahwa penggunaan model atau tipe jigsaw ini secara konsisten
menunjukkan bahwa di dalam pembelajaran model jigsaw ini memperoleh prestasi
yang lebih baik, mempunyai sikap yang lebih baik dan lebih positif terhadap
pelajaran, disamping saling menghargai perbedaan dan pendapat orang lain.
Berdasarkan penelitian tentang pembelajaran koorperatif
model jigsaw yang dilakukan oleh Johnson and Johnson (dalam Teti 2006:31) menunjukkan
bahwa interaksi kooperatif ini memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan
anak. Pengaruh positif tersebut antara lain:
a.
Meningkatkan hasil belajar.
b.
Meningkatkan daya ingat.
c.
Dapat digunakan untuk mencapai tarap penalaran tingkat tinggi.
d.
Mendorong tumbuhnya motivasi intrinsik (kesadaran individu).
e.
Meningkatkan hubungan antar manusia yang heterogen.
f.
Meningkatkan sifat anak yang positif terhadap sekolah.
g.
Meningkatkan sikap positif terhadap guru.
h.
Meningkatkan harga diri anak.
i.
Meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif.
j.
Meningkatkan keterampilan hidup bergotong-royong.
BAB III
PENUTUP
A.
Penerapan materi Fisika
Hukum gerak newton adalah tiga hukum dalam fisika yang
menjadi dasar mekanika klasik. Hukum gerak newton ini menggambarkan hubungan
antara gaya dengan gerak benda. Berikut ini adalah hukum gerak newton yang
sampai sekarang masih dipelajari didalam fisika:
1.
Hukum I Newton
“Jika
resultan gaya yang bekerja pada suatu benda yang sama dengan nol, maka benda
yang mula-mula diam akan tetap diam, benda yang mula-mula bergerak lurus
beraturan akan tetap lurus beraturan”
Rumusnya
: ∑F = 0
Contoh
hukum I newton dalam kehidupan sehari-hari
a.
Saat mendorong dinding, maka dinding tetap diam
b.
Penumpang mobil akan terasa terdorong kedepan ketika mobil tiba-tiba direm
mendadak
c.
Penumpang mobil akan terasa terlempar kebelakang ketika mobil tiba-tiba
digas
2.
Hukum II Newton
“Percepatan yang
ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan
besarnya gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda”
Rumusnya : ∑F = m.a
Keterangan
: F = Gaya (N)
m =
Massa benda (Kg)
a = Percepatan benda (m/s2)
Contoh hukum II
newton dalam kehidupan sehari-hari
a.
Mobil yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding
dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa mobil tersebut”
b.
Saat bola diam lalu di tendang, maka bola akan bergerak dengan kecepatan
tertentu.
3.
Hukum III Newton
“Setiap aksi akan
selalu menimbulkan reaksi, ketika suatu benda mengerjakan gaya terhadap benda
kedua, dengan sebaliknya maka benda kedua akan membalas gaya dari benda pertama
secara berlawanan arah”
Rumus : ∑FAksi
= -∑FReaksi
Contoh hukum III
newton dalam kehidupan sehari-hari
a.
Ketika seorang anak menekan meja dengan tangannya maka meja tersebut akan
memberikan kembali gaya yang diberikan oleh anak tersebut
b.
Ketika bola basket dipantukan ke tanah anak memantul kembali
Dalam pembelajaran dikelas dengan model kooperatif jigsaw
ini maka nantinya satu kelompok terdiri dari 6 siswa, dimana dua siswa dari
kelompok tersebut mendapat materi yang sama dan seterusnya. Dua siswa mendapat
materi hukum I newton, dua siswa materi
hukum II newton, dan dua siswa terakhir mendapat materi hukum III newton.
Setelah siswa membaca materi yang dibagikan, selanjutnya siswa yang mempelajari
hukum I newton akan berkumpul dengan siswa lain yang berbeda kelompok untuk
berdiskusi, begitu pula untuk materi yang lain. Selanjutnya semua siswa kembali
ke kelompok awal dan mempresentasikannya di dalam kelompok masing-masing. Lalu
perkelompok akan mempresentasikan hasil diskusinya, dan yang terakhir nanti
akan di adakan kuis untuk mengevaluasi pembelajaran dengan model jigsaw ini.
B.
Kesimpulan
Model pembelajaran kooperatif model jigsaw adalah sebuah
model pembelajaran kooperatif dengan menitikberatkan proses pembelajaran kepada
kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Model pembelajaran kooperatif
model jigsaw ini selalu dilakukan dengan cara berkelompok antara 4-6 siswa,
dimana setiap anggota kelompok dihadapkan pada permasalahan yang berbeda. Tapi
permasalahan setiap kelompok sama, dimana setiap kelompok yang berbeda ini ada
anggota yang membahas permasalahan yang sama dengan kelompok lain sehingga
nantinya anggota tersebut berkumpul menjadi satu yang disebut tim ahli lalu
berdiskusi, setelah itu para anggota kembali ke kelompok awal dan
mendiskusikannya dengan teman-teman yang lain.
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw
ini diharapkan setiap siswa dapat memahami materi fisika yang ada yaitu materi
hukum newton,dengan model ini yang
menjadi tutor adalah teman sebaya sehingga diharapkan setiap siswa lebih
memahami materinya, dengan metode ini pula nanti semua siswa tentunya akan
berperan aktif dalam menyampaikan materi.
DAFTAR PUSTAKA
Hamruni, H. 2009. Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif
Menyenangkan. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga
Riyanto, H. Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Komentar
Posting Komentar