MAKALAH METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

A.          Latar Belakang

Dewasa ini, dunia pendidikan banyak mengenal berbagai macam model pembelajaran yang yang digunakan pendidik dalam menyampaikan materi. Ada model yang bersifat individu dan ada yang bersifat kelompok. Kita mengenal model pembelajaran CTL yang menekankan pada penyusunan pola-pola yang menuntut otak untuk mewujudkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dengan kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran ini sangat terkenal yang mungkin sering digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materinya. Dalam perkembangannya, model pembelajaran berkembang dengan signifikan banyak para akademisi yang mencetuskan berbagai model pembelajaran dan pula dari tingkat individu ke tingkat kelompok, dalam wawasan kelompok, ada model pembelajaran CIRC atau Cooperative Integrated Reading and Composition yang menekankan bagaimana proses pembelajaran dalam ruang lingkup kelompok dengan fokus utama membaca dan menulis kemudian merumuskan menjadi sebuah konsep. Dan model pembelajaran CIRC diharapkan dapa membuat peserta didik dapat menemukan konsep yang tepat serta pemahaman yang benar mengenai materi yang diberikan oleh pendidik yang alurnya lebih ditekankan dalam proses reading (membaca).

B.           Tujuan

1.      Untuk mengetahui model pembelajaran CIRC

2.      Untuk mengetahui karakteristik model pembelajaran CIRC

3.      Untuk mengetahui sistem yang diterapkan dalam model pembelajaran CIRC

4.      Untuk mengetahui hubungan dan penerapan model pembelajaran CIRC dalam  materi fisika

C.           Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran CIRC?

2.      Bagaimana karakteristik model pembelajaran CIRC?

3.      Bagaimana sistem pembelajaran CIRC?

4.      Bagaimana hubungan dan penerapan model pembelajaran CIRC dalam materi fisika?

BAB II

LANDASAN TEORI

A.    Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi segala aspek sebelum, sedang, dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung alam proses belajar mengajar. Model pembelajaran secara umum meliputi bebarapa aspek yang saling berhubungan, yaitu ada Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik. Pendekatan dapat diartikan a way of beginning something, yang mana menunjukkan titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Sedangkan Strategi menurut Kemp (1995) adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Oleh sebab itu, strategi berbeda dengan Metode. Strategi menunjukkan pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan kata lain, Strategi adalah a plan of operation achieving something; sedangkan metode adalah a way in achieving something. Dan yang terakir adalah teknik yaitu gaya seseorang dalam melaksanakan metode pembelajaran tertentu yang sifatnya individu.

Dalam perkembangannya model pembelajaran telah berkembang dengan signifikan dengan tujuan untuk meningkatkan pola pikir dan kemampuan peserta didik serta peningkatan dalam hasil belajar. Salah satu model pembelajaran yang dipakai guna mencapai hal tersebut adalah CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) yang merupakan metode pembelajaran yang mengunakan prinsip belajar kelompok dan penekanannya pada keterpaduan membaca dan menulis.

Kessler dalam Abidin (1992: 24) berpendapat bahwa metode CIRC merupakan gabungan kegiatan membaca dan menulis yang menggunakan pembelajaran baru dalam pemahaman bacaan dengan menulis. Model pembelajaran CIRC ini merupakan sebuah model pembelajaran

yang inovatif yang kian dikembangkan saat ini. Awalnya model pembelajaran ini merupakan sebuah model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan. Nama CIRC sendiri merupakan singkatan dari Cooperative Integrated Reading Composition. Tentu ada persamaan dengan model pembelajaran kooperatifyang lainnya, maka pada pembelajaran CIRC ini, proses pembelajaran yang berlangsung, dilaksanakan dalam kelompok-kelompok yang dibuat. Hal tersebut bertujuan untuk memunculkan integrasi sosial antara para peserta didik di dalam kelompoknya selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Secara terjemahan bebas CIRC adalahkomposisi terpadu membaca dan menulis secara koopertif-kelompok. Sintanya adalah membentuk kelompok heterogen 4 orang, guru memberikan wacana bahan bacaan sesuai dengan materi bahan ajar, siswa bekerja sama (membaca bergantian, menemukan kata kunci, memberikan tanggapan) terhadap acana kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya, presentasi hasil kelompok, refleksi.

 

B.     Karakteristik Model Pembelajaran

Dari pengertian model pembelajaran CIRC kita dapat mengetahui bahwa model pembelajaran ini adalah model pembelajaran aktif yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

a.       Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas,

b.      Siswa tidak hanya mendengarkan ceramah secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran,

c.       Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pelajaran.

d.      Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi,

e.       Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.

 

 

C.    Langkah-langkah Model Pembelajaran

Kegiatan pokok dalam CIRC untuk menyelesaikan soal pemecahan masalah meliputi rangkaian kegiatan bersama yang spesifik, yaitu:

a) Salah satu anggota atau beberapa kelompok membaca soal.

b) Membuat prediksi atau menafsirkan isi soal pemecahan masalah.

c) Saling membuat ikhtisar/rencana penyelesaian soal pemecahan masalah.

d) Menuliskan penyelesaian soal pemecahan masalah secara urut, dan

e) Saling merevisi dan mengedit pekerjaan/penyelesaian (Suyitno, 2005:4)

Model pembelajaran CIRC atau pembelajaran terpadu menurut pertama kali dikembangkan oleh (Steven and Slavin, 1981), dengan langkah-langkah:

a.  Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen.

b.  Guru memberikan wacana sesuai dengan topik pembelajaran.

c.  Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberikan tanggapan terhadap wacana dan ditulis pada lembar kertas.

d.  Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok.

e.  Guru memberikan penguatan

f.  Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan

g.  Penutup.

 

Dari setiap fase tersebut di atas dapat kita perhatikan dengan jelas sebagai berikut:

a. Fase Pertama, Pengenalan konsep. Fase ini guru mulai mengenalkan tentang suatu konsep atau istilah baru yang mengacu pada hasil penemuan selama eksplorasi. Pengenalan bisa didapat dari keterangan guru, buku paket, atau media lainnya. 

b. Fase Kedua, Eksplorasi dan aplikasi. Fase ini memberikan peluang pada siswa untuk mengungkap pengetahuan awalnya, mengembangkan pengetahuan baru, dan menjelaskan fenomena yang mereka alami dengan bimbingan guru minimal. Hal ini menyebabkan terjadinya konflik kognitif pada diri mereka dan berusaha melakukan pengujian dan berdiskusi untuk menjelaskan hasil observasinya. Pada dasarnya, tujuan fase ini untuk membangkitkan minat, rasa ingin tahu serta menerapkan konsepsi awal siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan memulai dari hal yang kongkrit. Selama proses ini siswa belajar melalui tindakan-tindakan mereka sendiri dan reaksi-reaksi dalam situasi baru yang masih berhubungan, juga terbukti menjadi sangat efektif untuk menggiring siswa merancang eksperimen, demonstrasi untuk diujikannya.

c.  Fase Ketiga, Publikasi. Pada fase ini Siswa mampu mengkomunikasikan hasil temuan-temuan, membuktikan, memperagakan tentang materi yang dibahas. Penemuan itu dapat bersifat sebagai sesuatu yang baru atau sekedar membuktikan hasil pengamatannya.. Siswa dapat memberikan pembuktian terkaan gagasan-gagasan barunya untuk diketahui oleh teman-teman sekelasnya. Siswa siap menerima kritikan, saran atau sebaliknya saling memperkuat argumen.

 

 

Kelebihan CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition)

1.      Pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak

2.      Kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak belakang dari minat siswa dan kebutuhan anak

3.      Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik sehingga hasil belajar anak didik akan dapat bertahan lebih lama

4.      Pembelajaran terpadu dapat menumbuh-kembangkan keterampilan berfikir anak

5.      Pembelajaran terpadu meyajikan kegiatan bersifat pragmatis (bermanfaat) sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui dalam lingkungan anak

6.      Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa kearah belajar yang dinamis, optimal dan tepat guna

7.      Menumbuhkembangkan interaksi sosial anak seperti kerjasama, toleransi, komunikasi dan respek terhadap gagasan orang

8.      Membangkitkan motivasi belajar,memperluas wawasan dan aspirasi guru dalam mengajar (Saifulloh, 2003)

 

Kekurangan CIRC (Cooperative Integrated Reading And Composition)

            Kekurangan dari model pembelajaran CIRC tersebut antara lain : Dalam modelpembelajaran ini hanya dapat dipakai untuk mata pelajaran yang menggunakan bahasa, sehingga model ini tidak dapat dipakai untuk mata pelajaran seperti : matematika dan mata pelajaran lain yang menggunakan prinsip menghitung.

 


 

BAB III

PEMBAHASAN

A.    Penerapan Model Pembelajaran CIRC

Fisika merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang memiliki kualitas hasil rendah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya prestasi belajar fisika siswa pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan pelajaran IPA lainnya seperti biologi dan kimia (Mushol, 2009:1-4). Data PUSPENDIK 2011/2012 mengungkap bahwa nilai ujian nasionalmata pelajaran fisika tingkat nasional lebih rendah daripada mata pelajaran lain. Hal ini merupakan indikator adanya kesalahan dalam pembelajaran fisika disekolah. Kualitas hasil belajar fisika dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah model pembelajaran yang kurang tepat, penggunaan media, dan perhatian guru terhadap siswa dalam belajar fisika. Sehingga guru dituntut kreatif dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa.

Fisika merupakan ilmu yang sistematis dan menyatu. Sistematis karena produk yang satu berkaitan dengan produk yang lain, dan menyatu karena produk satudengan yang lainnya dapat saling menunjang (Sutarto dan Indrawati, 2008: 2-3). Kajian ilmu Fisika adalah tentang

gejala-gejala alam yang dinyatakan dalam zat dan energi yang berada di alam semesta (Toharudin, 2011:26). Berdasarkan hal di atas berarti fisika harus disampaikan kepada siswa secara sistematis, terorganisasi, dan terstruktur dalam pembelajarannya. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa fisika sampai saat ini masih diajarkan melalui pembelajaran yang bersumber dari buku atau secara teoritik, sehingga pembelajaran fisika terkesan hanya sebagai transfer pengetahuan dari pikiran guru ke dalam pikiran siswa.

`Model Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) merupakan program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis, akan tetapi model CIRC telah berkembang bukan hanya dipakai pada pelajaran bahasa tetapi juga pelajaran eksak. Tujuan utama dari model CIRC adalah menggunakan tim-tim kooperatif untuk membantu para siswa mempelajari kemampuan memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara luas (Slavin, 2005:203). Salah satu bentuk keberhasilan dalam menggunakan model CIRC adalah hasil penelitian dari Sutrisno (2010:7-8) bahwa ketuntasan belajar matematika mengalami peningkatan sebesar 26% dan keaktifan belajar siswa juga mengalami peningkatan sebesar 4,94%.

 

Dan berikut ini disajikan beberapa contoh bagaimana penerapan model pembelajarannya

 

Contoh 1 :

Model CIRC apabila diterapkan dalam pembelajaran fisika yaitu pada bab fisika Atom. Seperti namanya yaitu Cooperative Integrated Reading and Composition maka hanya dilakukan dengan cara membaca dalam memahami suatu konsep atau pembelajarannya. Seperti langkah dalam menerapkannya yaitu dengan cara membentuk kelompok antara 4 atau lima siswa dalam satu kelompok, lalu diberi bahan bacaan untuk didiskusikan dalam kelompoknya. Contoh bahan bacaannya yaitu seperti berikut:

1.      Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsure dan tidak dapat dibagi lagi. Atom-atom suatu unsure semuanya serupa dan tidak dapat berubah menjadi atom unsure lain. Dua atom atau lebih dari unsure yang berlainan dapat membentuk suatu molekul.

2.      Atom dianggap sebuah bola yang muatan positif dan negative nya tersebar merata dipermukaannya ( mirip roti kismis )

3.      Semua muatan positif  dan sebagian besar massa atom terkumpul dipusat atom yang disebut inti atom. Inti atom dikelilingi oleh electron pada jarak yang sangat jauh pada lintasan tertentu, mirip lintasan planet mengelilingi matahari.

4.      Electron tidak dapat mengelilingi inti atom dengan sembarang lintasan, tetapi dengan lintasan tertentu. Electron dapat berpindah dari satu lintasan orbit ke lintasan orbit lainnya dengan cara melepaskan atau menerima energy.

Dari bahan bacaan tersebut tiap siswa dalam satu kelompok membaca secara bergantian lalu tiap nomor ditentukan bahwa teori tersebut milik siapa, atau bahkan ditambah dengan gambar atom agar lebih mudah dipahami oleh siswa. Setelah itu siswa diharapkan untuk membahasnya dalam satu kelas setelah itu guru member kesimpulannya. Jadi seperti model pembelajaran yang dipakai yaitu CIRC maka dalam pembelajarannya tidak ada eksperimen melainkan hanya diskusi memalui bahan bacaan.

 

Contoh 2 :

Dalam CIRC itu sistem yang menggunakan dengan cara pembagian kelompok disetiap kelas dan siswa mendiskusikan materi yang diberikan oleh gurunya, siswa maju ke depan untuk memberikan tanggapan tentang materi tersebut dan guru hanya sebagai penambah dalam materi tersebut. Nah dalam hal CIRC ini contoh dalam fisika bisa menggunakan contoh pada fisika inti dalam bab fisika inti siswa bisa menggunakan cara beljar CIRC. Dalam fisika inti ini ada suatu materi yang bisahanya dibaca saja, contoh pada sifat-sifat sinar

SINAR a (ALFA)

*Sinar tidak lain adalah inti atom helium (2He4), bermuatan 2 e dan bermassa 4 sma

*radiasi sinar a mempunyai daya tembus terlemah dibandingkan dengan sinar beta dan sinar gamma

*radiasi sinar ini mempunyai jangkauan beberapa cm di udara dan di sekitar 10-2mm dan logam tipis.

*radiasi sinar ini mempunyai daya ionisasi paling kuat

*sinar a dibelokkan oleh medan magnetik

*berdasarkan percobaan dalam medan magnet dan medan lintrik dapat ditentukan kecepatan dan muatan sinara, yakni kecepatannya berharga antara 0,054 c dengan c = kecepatan cahaya dalam vakum.

SINAR b (BETA)

*sinar b tidak lain ialah partikel elektron.

*radiasi sinarb mempunyai daya tembus lebih besar dari pada a tetapi lebih kecil dari pada g

*sinar. b dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet.

*kecepatan partikel b berharga antara 0,32 c dan 0,7 c.

*jejak partikel b dalam bahan berbelok-belok.

*jejak yang berbelok-belok disebabkan hamburan yang dialami oleh elektron didalam atom.

 

 SINAR g (GAMMA)

*mempunyai daya tembus paling besar.

*tidak dibelokkan didalam medan magnetik

*sinar g memerlukan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih pendek

*foton g tidak banyak berinteraksi dengan atom suatu bahan dalam interaksinya dengan bahan mengalami peristiwa fotolistrik dan produksi pasangan

Dalam interaksi dengan bahan,seluruh energi foton diserap dalam bahan.

Dalam hal diatas siswa dapat memahaminya dengan sistem CIRC, siswa akan memahami dengan sendirinya dan setelah itu siswa akan mendiskusikan dengan teman yang berbeda kelompok dan disitu guru hanya memperkuat atau memperjelas materi itu.

 

Contoh 3 :

Dalam perkembangannya model pembelajaran CIRC dalam penerapan terhadap materi fisika dapat berupa soal cerita ataupun pernyataan-pernyataan seperti ini :

Ada beberapa bentuk energi di dunia ini, dan salah satu bentuk energi tersebut dapat berpindah dari benda yang memiliki suhu yang tingi ke benda yang bersuhu rendah. Yang mana perpindahan tersebut dipengaruhi massa benda, besarnya suhu yang ada serta jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu gram zat sebesar satu derajat celcius. Perpindahan tersebut dapat kita lihat dan rasakan dalam beberapa kejadian atau fenomena disekitar kita, ada yang berupa aliran, ada yang berupa pancaran maupun juga hantaran. Saat kita  menjemur pakaian di bawah sinar matahari ataupun ketika tutup panci terasa panas saat digunakan untuk memasak menjadi sebagian contoh kecilnya.

Dalam prosesnya ternyata energi yang bekerja pada suatu zat tersebut mempunyai perbandingan yang sama, sebagai contohnya saat dua zat dicampurkan, banyaknya energi yang dilepas zat bersuhu tinggi akan sama perbandingannya dengan banyaknya energi yang diterima zat yang bersuhu rendah.

Secara umum wujud zat yang ada itu ada tiga, yaitu padat, cair, dan gas. Dan pada prosesnya bisa berubah karena ada proses tertentu yang terjadi, seperti contohnya saat es batu dibiarkan di udara terbuka, kemudian baju basah yang dijemur lama kelamaan menjadi kering, ada pula kapur barus yang diletakkan di almari dan kemudian akan habis, ada pula saat bagian dalam kaca mobil ikit basah saat  mobil dikendarai dan kehujanan ataupun ketika air yang dimasukkan ke dalam freezer dan menjadi es batu, seakan membuktikan bahwa segala bentuk zat yanga ada di dunia ini tidak akan kekal.

 

Langkah-langkah yang harus dilakukan guru adalah melakukan pendekatan untuk mengkoordinirkelompok yang akan dibuat dan mentransforasikan keinginan atau informasi yang diharapkan guru kepada siswa dalam bentuk pemahaman. Dan pada akhir sesi penekanan akan materi benar-benar diberikan oleh guru sebagai bentuk evaluasi atas hasil analisis siswa dalam pemecahan masalah dengan model pembelajaran CIRC.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


 

BAB IV

KESIMPULAN

Model pembelajaran CIRC secara umum dapat diartikan sebagai model pembelajaran yang menggunakan prinsip belajar kelompok dan penekanannya pada keterpaduan membaca dan menulis. Biasanya model pembelajaran ini digunakan untuk mata pelajaran yang materinya lebih banyak menggunakan teks sebagai bahan acuannya dan akan sulit diterapkan untuk mapel-mapel yang materinya lebih fokus kepada metode perhitungan.

Namun dalam perkembangannya metode CIRC sudah semkin maju dan  malah menjadi salah satu model pembelajaran yang diterapkan untuk mata pelajaran dengan sistem hitung sebagai bentuk dalam proses pemahaman suatu materi.

Dalam penerapannya, model pembelajaran CIRC tersususn atas kelompok-kelompok kecil yang saling bekerja sama dalam pemecahan suatu masalah yang tersusun atas beberapa fase, yaitu pengenalan konsep, eksploras dan aplikasi, serta publikasi. Dengan tetap menjadikan guru sebagai titik sentral dalam mengelola kelas tersebut.

 

 

 

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA

Rahmadani, Milla. 2014. “Model Cooperative CIRC Disertai Lembar Kerja Siswa
           Berbasis Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Fisika di SMA”.
           Journal of Linguistics. Hal 2-9

Suprihatiningrum, jamil . 2012 . Strategi Pembelajaran : Teori & Aplikasi

Yuliana, Atik.2013. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Circ Untuk
        
Meningkatkan Keterampilan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita.pdf

          http//:WWW.Wikipedia.com

Zulifta Ardani, Mifta. 2015. “Pengaruh Model Pembelajaran CIRC dan Reward
         Terhadap Kemampuan Bahasa Arab”. Skripsi. FITK. UIN Sunan Kalijaga
         Yogyakarta

Auliya.2013. “ PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE
         INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) BERBASIS
         DEEP DIALOGUE CRITICAL THINKING (DDCT) DALAM”. Jurnal
         Pendidikan Fisika, Vol. 2 No. 3, Desember 2013, hal 285-292

Komentar

Postingan Populer