Gerak Lurus – Pengertian, Rumus, & Contoh Soal Gerak Lurus Beraturan
Artikel ini
membahas materi gerak lurus beraturan, pelajaran Fisika SMA kelas 10.
Sebelum memahami apa itu gerak lurus beraturan, sebaiknya kamu memahami
terlebih dahulu apa itu gerak.
Gerak – Pengantar
Gerak adalah
perubahan posisi suatu objek yang diamati dari suatu titik acuan. Titik acuan
yang dimaksud didefinisikan sebagai titik awal objek tersebut ataupun titik
tempat pengamat berada.
Sebagai
contoh, kamu sedang berada didalam kereta yang sedang ber gerak lurus dengan
kecepatan 80 km/jam, lalu kamu berjalan menuju bagian depan kereta dengan
kecepatan 5 km/jam. Kecepatan kamu adalah sebesar 5 km/jam jika dilihat dari
pengamat (titik acuan) yang juga berada di dalam kereta. Akan tetapi, jika
pengamat tersebut berada berada di stasiun atau titik acuannya berada di luar
kereta, maka kamu dianggap bergerak dengan kecepatan 80 km/jam + 5 km/jam = 85
km/jam. (Perhatikan gambar dibawah)
[Sumber Gambar: Douglas C. Giancoli, 2005]
Jadi,
sangatlah penting untuk menetapkan titik acuan ketika kita sedang mengamati
suatu objek yang bergerak.
Pada saat
suatu objek bergerak, objek tersebut akan mengalami perubahan jarak serta dapat
pula mengalami perubahan posisi atau biasa disebut perpindahan. Berikut
dijelaskan lebih lanjut,
- Jarak (distance) merupakan
panjang seluruh lintasan yang ditempuh suatu objek yang bergerak. Jarak
hanya memiliki nilai.
- Perpindahan (displacement)
merupakan panjang lintasan lurus yang diukur dari posisi awal dengan
posisi akhir dari objek tersebut. Perpindahan memiliki nilai dan arah.
Sebagai
contoh, kamu ber gerak lurus sejauh 70 m ke Timur lalu berbalik dan berjalan
kembali (ke Barat) sejauh 30 m. Total jarak yang kamu tempuh adalah sebesar 100
m, akan tetapi perpindahan yang kamu lakukan hanya sebesar 40 m karena titik
akhir kamu berada sekarang hanya sejauh 40 m dari titik awal. (Perhatikan
gambar dibawah)
Dapat
disimpulkan bahwa, jarak hanya memiliki nilai sehingga merupakan besaran
skalar. Sedangkan perpindahan merupakan besaran yang memiliki nilai dan arah.
Besaran yang memiliki nilai dan arah disebut vektor dan digambarkan sebagai
tanda panah. Pada gambar dibawah, panah berwarna biru mewakili perpindahan
sebesar 40 m dengan arah ke kanan (Timur).
Jika melihat
suatu objek yang bergerak, maka biasanya hal yang paling kita perhatikan adalah
secepat apa objek tersebut bergerak. Terdapat dua istilah mengenai seberapa
cepat benda objek bergerak yakni kelajuan dan kecepatan.
Kelajuan
(speed) adalah perbandingan antara jarak yang ditempuh objek dengan selang
waktu yang diperlukan. Kelajuan merupakan besaran skalar (hanya memiliki
nilai).
Kecepatan (velocity) adalah perbandingan antara perpindahan objek dengan selang waktu yang diperlukan. Kecepatan merupakan besaran vektor (memiliki nilai dan arah).
Jika kita
ambil contoh kembali ketika kamu bergerak lurus 70 m ke Timur lalu berjalan
berbalik 30 m ke Barat, maka total jarak yang kamu tempuh adalah 70 m + 30 m =
100 m, akan tetapi perpindahan yang kamu lakukan hanya sebesar 40 m. Jika
diasumsikan kamu berjalan selama 70 sekon, maka kita dapat mencari kelajuan dan
kecepatan kamu.
Kelajuan
kamu sebesar:
Sedangkan,
kecepatan kamu sebesar:
Gerak Lurus (GL)
Gerak Lurus
termasuk sebagai Gerak Translasi, yakni gerakan suatu objek yang bergerak tanpa
berotasi. Dinamakan GL karena lintasannya berupa garis lurus. Contohnya dapat
kita lihat pada mobil yang bergerak maju, gerakan pada buah apel yang jatuh
dari pohonnya, dan pada setiap objek yang bergerak pada lintasan lurus.
Gerak ini
dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan ada dan tidak adanya percepatan, yakni
Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB).
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
Gerak Lurus
Beraturan (GLB) adalah gerak lurus yang memiliki kecepatan yang tetap karena
tidak adanya percepatan pada objek. Jadi, nilai percepatan pada objek yang
mengalami GLB adalah nol (a = 0).
Cara mencari
nilai kecepatan pada objek yang mengalami GL beraturan memakai persamaan sama
seperti yang sudah dijabarkan sebelumnya diatas. Berikut ditampilkan dalam
bentuk rumus,
yang
artinya:
Kita sudah
mengetahui bahwa,
v = kecepatan
(km/jam atau m/s)
s =
perpindahan, pada soal-soal biasanya juga disebut sebagai jarak tempuh (km atau
m)
t = selang
waktu atau waktu tempuh (jam, sekon)
Contoh Soal Gerak Lurus Beraturan
Soal:
Seorang pengendara sepeda bersepeda selama 2,5 jam sepanjang lintasan lurus.
Berapa jarak yang ditempuh jika diketahui kecepatannya sebesar 18 km/jam?
SOLUSI:
Maka, dapat
kita tuliskan kembali menjadi:
Jadi,
pengendara sepeda tersebut telah menempuh jarak sejauh 45 km.
Komentar
Posting Komentar